Transmisi radio membutuhkan sebuah jalur kosong
yang dibutuhkan oleh dua buah antena untuk saling berkomunikasi, ini yang dinamakan
Radio Line of Sight. Hal ini sangat diperlukan apabila akan merancang
suatu jaringan yang beroperasi pada frekuensi 2.4 GHz
dan terlebih lagi pada frekuensi 5.8GHz. Line
of Sight adalah sebuah jalur kosong yang ada diantara dua buah titik. Untuk
mendapatkan daerah visual yang bersih pada sebuah Line of Sight,
diantara 2 buah titik tersebut sebaiknya diusahakan tidak terdapat hambatan.
Hal-hal yang dapat menjadi hambatan dalam suatu Line of Sight antara
lain :
•
Bentuk Topografi, Contoh Pegunungan, Hutan
•
Sudut permukaan bumi
•
Gedung tinggi, rumah dan bangunan-bangunan lain
•
Pohon
Jika hal-hal tersebut
memiliki ketinggian yang cukup
untuk menutup pandangan dari masing-masing titik, maka tidak akan
ada Visual Line of Sight. Pada gambar 2.8 hambatan yang menghalangi Visual
Line of Sight, dapat juga menghalangi Radio Line of Sight.
Gambar 2.8 Visual Line Of Sight
Konsep Line of Sight menjadi
lebih kompleks jika kita menggunakan gelombang mikro. Ingat
bahwa sebagian besar karakteristik perambatan / propagasi gelombang elektromagnetik
tergantung pada panjang gelombang-nya. Hal
ini kira-kira mirip dengan pelebaran gelombang pada saat gelombang tersebut
berjalan. Panjang gelombang cahaya
sekitar 0.5 mikrometer, sementara gelombang mikro yang kita
gunakan dalam jaringan wireless
mempunyai panjang gelombang beberapa
sentimeter. Konsekuensi-nya, pancaran gelombang mikro akan lebih
lebar – dalam bahasa yang sederhana gelombang mikro
membutuhkan ruang / jalan yang lebih lebar.
Perlu di catat bahwa
pancaran cahaya tampak juga akan melebar sama dengan gelombang mikro, jika kita
mengijinkan cahaya untuk bergerak cukup jauh, kita akan melihat pelebaran
pancaran walaupun cahaya mempunyai panjang gelombang yang
pendek. Jika kita mengarahkan sinar laser yang sangat fokus ke bulan, maka
pancaran sinar laser tersebut akan melebar sampai sekitar jari-jari 100 meter
pada saat sinar laser tersebut menyentuh permukaan bulan. Kita dapat melihat
dengan jelas efek ini di malam hari yang cerah dengan laser pointer, yang biasa
digunakan untuk presentasi, dan keker / binokular. Kita tidak perlu mengarahkan
ke bulan, coba saja arahkan ke gunung yang jauh, atau bangunan yang jauh,
misalnya, tower tangki air. Kita akan melihat dengan jelas bahwa jari-jari
pancaran akan bertambah dengan semakin jauh-nya jarak yang di tempuh.
Jadi Line of Sight yang kita
butuhkan agar dapat terjadi sambungan wireless yang optimal antara A dan B
sebetulnya lebih dari sekedar garis lurus yang tipis – tapi lebih berbentuk
cerutu, atau sebuah elips. Lebar cerutu / elips tersebut di kenal sebagai
konsep Fresnel Zone.